ANALISIS UJI INFUSA BUAH PETAI CINA, DAUN KEJI BELING DAN DAUN TEMPUYUNG SEBAGAI INHIBITOR ENZIM α-AMILASE DAN α-GLUKOSIDASE

Authors

  • Silvera Devi Sy Chemistry Department Faculty of Mathematic and Natural Sciences Universitas Riau, Indonesia
  • Musyima Rahmah Nst Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Riryn Novianty Chemistry Department Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.314

Keywords:

α-amilase, α-glukosidase, keji beling, petai cina, tempuyung

Abstract

Enzim α-amilase dan α-glukosidase dalam proses pencernaan akan  menghidrolisis amilum menjadi glukosa dan apabila glukosa darah melebihi batas normal (>140 mg/dL), maka seseorang didiagnosa menderita diabetes melitus. Pengobatan diabetes melitus khususnya tipe 2 biasanya diatasi menggunakan obat akarbose yang akan menginhibisi aktivitas α-amilase dan α-glukosidase. Pada penelitian ini akan dianalisis kemampuan inhibisi infusa dari sampel segar dan kering buah petai cina (Leucaena leucocephala L de Wit), daun keji beling (Strobilanthes crispus BI) dan daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap ke 2 enzim ini. % inhibisi infusa terhadap aktivitas enzim α-amilase ditentukan menggunakan metode asam 3,5-dinitrosalisilat (DNS) sedangkan untuk α-glukosidase menggunakan substrat p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida (p-NPG). Absorbansi hasil reaksi diukur menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 530 nm untuk α-amilase dan 410 nm untuk α-glukosidase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa % inhibisi infusa sampel kering lebih baik dibandingkan sampel segar  dalam menghambat aktivitas enzim α-amilase dengan persentase sebagai berikut: infusa buah petai cina kering 92,54+1,11%, infusa daun keji beling kering 99,79+6,92% dan infusa daun tempuyung kering 87,63+3,95%, nilai ini tidak berbeda nyata dengan akarbose 93,89+ 0,02%. Sedangkan % inhibisi terhadap aktivitas enzim α-glukosidase dari semua sampel memiliki perbedaan yang nyata dengan akarbose (P<0,05) dengan nilai inhibisi 97,99+ 0,19%. Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga tanaman tersebut berpotensi sebagai antidiabetes terutama dalam menginhibisi aktivitas enzim α-amilase.

References

Sutanto, T., Diabetes: Deteksi, Pencegahan, Pengobatan, Yogyakarta: Buku Pintar (2013)

International Diabetes Federation (IDF), Diabetes Atlas, 6th ed: p.11-13 (2013).

Wijayakusuma, H., Bebas Diabetes Mellitus Ala Hembing. Puspa Swara, Jakarta (2004).

Badawi, H. Melawan dan Mencegah Diabetes.Araska, Yogyakarta (2009)

Bharti, S. K., Krishnan, S. & Kumar, A., Phytotherapy for diabetes mellitus: back to nature. Minerva Endocrinol. 41(1): 143–146 (2016)

Wang, H., Ni, Y., Yang, S., Li, H., Li, X. & Feng, B., The effects of gliclazide, metformin, and acarbose on body composition in patients with newly diagnosed type 2 diabetes mellitus. Curr. Ther. Res. Clin. Exp., 75: 88–92 (2013)

Nonci, F. Y., Leboe, D.W. & Armaila. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthes crispus Linn) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Jantan (Mus musculus). JF FIK UINAM, 4(1): (2016)

Rachmatiah, T., Nurvita, H. & Triana, R. Potensi Antidiabetes Pada Tumbuhan Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam). De Wit). Sainstech., 25(1): (2015)

Yuliastuti, W. Uji Aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dan penapisan fitokimia dari beberapa tanaman famili apocynaceae dan rubiaceae. Skripsi. FMIPA UI, Depok (2011).

Ramadhani, R. A., Kusrini, D. & Fachriyah, E., Isolasi, identifikasi dan uji antioksidan senyawa flavonoid dari ekstrak etil asetat daun tempuyung (Sonchus arvensis L.). Chem. Info., 1(1): 247-255 (2013).

Luximon-Ramma, A., Bahorun, T., Soobrattee, M. A. & Aruoma, O. I., Antioxidant activities of phenolic, proanthocyanidin, and flavonoid components in extract of cassia fistula. J. Agric. Food Chem., 50(18): 5042-5047 (2002).

Abriyani, E., Identifikasi Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Daun Tanaman Petai Cina adalah Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit. Pharma Explore, 3(2): 203-208 (2018)

Sukandar, D., Hermanto, S. & Al mabrur, I., Aktivitas Senyawa Antidiabetes dari Ekstrak Etil Asetat Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Jurnal Kimia Valensi, 1(6): 269-273 (2010)

Arif, T., Gahlaut, A., Sharma, B., Dabur, R. & Kumar, V., Anti-diabetic agents from medicinal plants: a review. Chemical Biology Letters 1(1): 1-13 (2013)

Kaempe, H., Suryanto, E. & Kawengian, S., Potensi Ekstrak Fenolik Buah Pisang Goroho (Musa Spp.) Terhadap Gula Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus). Chem. Prog., 6(1): 6-10 (2013)

Sahputra, R. M., Potensi ekstrak kulit dan daging buah salak sebagai antidiabetes. Skripsi. Bogor: FMIPA, IPB (2008).

Downloads

Published

2019-03-30

How to Cite

Sy, S. D., Nst, M. R., & Novianty, R. (2019). ANALISIS UJI INFUSA BUAH PETAI CINA, DAUN KEJI BELING DAN DAUN TEMPUYUNG SEBAGAI INHIBITOR ENZIM α-AMILASE DAN α-GLUKOSIDASE. Jurnal Riset Kimia, 10(1), 44–50. https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.314

Issue

Section

Articles

Citation Check